ABSTRAK
Penggunaan
situs jejaring sosial sangat marak dalam beberapa tahun belakangan ini. Situs
tersebut tidak hanya digunakan untuk berhubungan satu sama lain melainkan juga
untuk kegiatan-kegiatan lain salah satunya kegiatan pemasaran. Dalam
menggunakan facebook sebagai media pemasaran ada beberapa kegiatan pemasaran
yang dilakukan terutama oleh technopreuner atau enterpreuner yang memanfaatkan
media dan teknologi dalam kegiatan pemasarannya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana kegiatan dan strategi pemasaran yang dilakukan technopreuner
di situs jejaring sosial facebookyaitubauran pemasaran, Komunikasi dari mulut
kemulut atau Electronic Word of Mouth (EWOM), dan pemeliharaan hubungan (Nurturing
Relationship).
Hasil
penelitian Adapun metode penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pada penelitian ini penulis
menggunakan konsep computer mediated communication (CMC), situs jejaring
sosial, technopreuner, interaktivitas, dan kegiatan pemasaran di internet.
Selain itu peneliti juga menggunakan beberapa teori yaitu teori kekayaan media
dan teori pertukaran sosial.
menunjukkan bahwa para pengguna facebook
di kota Bandung dalam hal ini technopreuner melakukan kegiatan dan
strategi berupa bauran pemasaran, Electronic Word of Mouth (EWOM), dan
Pemeliharaan Hubungan (nurturing relationship). Hasilnya yaitu bauran
pemasaran 4p yaitu product, price, place, dan promotion ditambah
dengan komunitas dan branding masih dapat digunakan dalam kegiatan
pemasaran di internet di internet walaupun tidak semua dapat diaplikasikan
secara maksimal. Sementara itu EWOM juga merupakan jenis promosi yang cocok dan
efektif terhadap pemasaran di internet. Selanjutnya pengguna facebook juga
menggunakan situs jejaring sosial facebook dalam melakukan pembinaan
hubungan dengan pelanggan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring
dengan perkembangan qaman ,maka kemajuan informasi dan tehnologi sangat di
perlukan ,kemudahan dalam mengakses informasi begitu penting, sehingga
peningkatan jumlah pemakai internet setiap tahun selalu meningkat di seluruh
dunia. Sekarang banyak sekali layanan - layanan akses internit yang kita pilih
sesuai sesuai dengan kebutuhan kita salah satunya layanan akses internet dari
PT TELKOM Seperti, telkomnet instan dan telkom speedy. Telkomnet instan
merupakan layanan Akses dial –up dengan kecepatan berkisar antara 40 kbps -56
kbps sedangkan telkom speedy merupakan akses ADSL dengan kecepatan up.
Ada
lagi layanan internet yang menggunakan wireless lan yang merupakan Akses
internet tanpa kabel, atau menggunakan handpone, PDA, laptop dan yang lain.
Selain itu sinyal hotspot yang sering di sebarkan di tempat-tempat seperti :
mail, Café, kampus, atau berbagai tempat lainnya bisa di gunakan untuk
mengakses – Internet, kita haya perlu membawa peralatan mobile kita di tempat
tersebut dan ber- Internetan di sana. Di era sekarang setiap masyaraakat
tentunya telah di permudah untuk mengakses Internet, begitu pula remaja, pada
umumnya remaja cenderung menginginkan sesuatu yang serba instan dan cepat
sehingga tergadang kurang memikirkan aspek dampak. Maka dari itu penulis
menyusun karya tulis ini agar para pembaca dapat lebih memahami pengaruh
internet terhadap kehidupan remaja khususnya di daerah Pamekasan.
1.2. Rumusan Masalah
Menurut
Uncoln dan Guba (1985:218), Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari
hubungan antara dua factor atau lebih yang menghasilkan situasi yang
menimbulkan tanda Tanya dan denga sendirinya memerlukan upaya untuk mecari
suatu jawaban (Dalam moleong 2005:93)
Maka
dalam karya tulis ini penulis menyimpulkan rumusan masalah sehubungan dengan
karya tulis ini adalah,
A. Bagaimanakah proses pengenalan remaja dikota Pamekasan
pada Internet ?
B. Apakah perkembangan Internet dj Pamekasan mempengaruhi
kehidupan remaja ?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang objektif tentang : Pengaruh
internet terhadap kehidupa remaja di Pamekasan
1.4. Manfaat Penelitian
A. Bagi
penulis : Menyadarkan masyarakat bahwa Internet dapat membawa dampak terhadap
kehidupan remaja baik secara positif
maupun negative.
B. Bagi
pembaca : Sebagai tambahan informasi dalam memaksimalkan fungsi Internet.
C. Bagi
SMA 1 Pamekasan : sebagai reperensi dan bahan rujukan dalam upaya memberikan
pengetahuan penggunaan Internet secara terarah.
D. Bagi
guru : Sebagai masukan dalam merancang pempelajaran beretika melalui Internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perkembangan
Internet
Sejarah Internet di mulai pada 1969 ketika departemen
kesehatan Amerika, U.S. Devence Advanced Research Projects Agency (DARPA)
memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan
sejumlah koputer sehingga membentuk jaringan organik. Program
riset ini di kenal dengan nama ARPANET.
Pada
tahun 1970, sudah lebih dari 10 kompyter yang berhasil dihubungkan satu sama
lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Tahun
1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang dia ciptakan
setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga
langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, Icon @ juga di perkenalkan
sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”.
Tahun
1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat.
Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di
luar Amerika Serikat yang menjadi anggota jaringan ARPANET. Pada tahun yang
sama, dua orang ahli komputer yakni Viton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan
sebuah gagsan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran Internet.
Ide ini di presentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Hari
bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 MARET 1976, ketika Ratu Inggris
berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signal and Radi Establishment di Malven.
Setahun kemudian, sudah lebih 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk
sebuah jaringan atau network.
Pada
1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin menciptakan newsgroups pertama
yang diberi nama USENET. Tahun 1981
france Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telepon televisi
pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video
link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari
semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua
jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk transmission control protocol atau TPC dan
internet protokol atau IP yang kita kenal semua.
Sementara itu, di Eropa muncul jaringan komputer
tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di
negara – negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet
menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.
Untuk meragamkan alamt dijaringan komputer yang ada, mak
pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini dikenal dengan DNS
atau Domain Name System. Komputer yang
tersambung dengan jaringan yang ada sudah lebih dari 1000 komputer. Pada tahun
1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC
atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling
berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari
100.000 komputer kini membentuk jaringan.
Merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim
Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara
satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu.
Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web. Tahun 1992, Komputer yang
saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di
tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, Situs internet
telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya
virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di
tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape
Navigator 1.0.
Dewasa ini kemajuan teknologi internet telah merambah ke
segala bidang kehidupan, mulai dari bidang bisnis, hiburan, budaya dan bahkan
pendidikan. Kita semakin dipermudah dengan adanya teknologi yang satu ini.
sejak perkembangan pertamanya Internet telah merubah tatanan dan budaya hampir
sebagian manusia diberbagai penjuru dunia. Meninggalkan segala pekerjaan yang
bersifat manual dan mulai beralih kepada dunia digital (internet).
2.2. Kehidupan
Remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere
yang berarti to grow atau to grow. Banyak tokoh yang memberikan
definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan
remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa
transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya
dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun
atau awal dua puluhan tahun. Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang
berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja
adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja
berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan
para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi
berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan
istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja
terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa
perubahan yang terjadi selama masa remaja antara lain.
Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada
masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Dari segi
kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam
kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan
dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak
lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung
jawab.
Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan
hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi
dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru
dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih
besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan
ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting.
Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting
pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam
menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan,
tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan
tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab
tersebut.
Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan.
Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20
oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat
itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and
stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang. Erickson menyatakan
masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas
dan karakter diri.
Alport (193752) menyatakan bahwa ”character is
personality evaluated, and personality is character devaluated” (dalam
suryabrat, 1982:2), Alport beranggapan bahwa watak (character) dan kepribadian
(personality) adalah sama dan satu, akan tetapi dipandang dari segi berlainan,
kalau orang tidak memberikan penilaian, jadi menggambarkan apa adanya, maka
dipakai istilah “personality” dan kalau orang bermaksud hendak mengenakan norma
– norma, jadi mengadakan istilah penilaian, maka lebih tepat dipergunakan istilah
“character”.
Guanarso (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja
yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu :
Ketidakstabilan emosi.
Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab
pertentangan-pertentang dengan orang tua.
Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi
semuanya.
Senang bereksperimentasi.
Senang bereksplorasi.
Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan
kegiatan berkelompok.
Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja
adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan
fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006).
Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja
bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial.
Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan
karakteristik yang ada pada diri remaja.
2.3. Dampak Jejaring Sosial Terhadap Anak dan Remaja
Situs jejaring sosial yang marak belakangan ini
seperti facebook, twitter dan google plus adalah produk-produk teknologi yang
kini sedang digemari banyak kalangan termasuk anak-anak dan remaja. Dengan
layanan ini kita dapat berkomunikasi dengan teman lama, memperluas jaringan pertemanan,
ataupun sekedar mengetahui keadaan atau status teman atau kerabat. Di sinilah
pentingnya peranan semua pihak baik orang tua, institusi pendidikan, pemerintah
dan masyarakat untuk mengawasi anak, remaja dan muridnya, khususnya bagai yang
masih dibawah umur untuk membekali mereka menghadapi perkembangan teknologi.
Kita seharusnya memberikan edukasi kepada anak tentang bagaimana menyikapi
perkembangan teknologi yang sangat cepat untuk digunakan semaksimal mungkin
untuk kegiatan positif. Jejaring sosial juga mempunyai dampak yang positif dan
juga dampak negatif.
Dampak positif jejaring sosial :
1. Anak
dan remaja dapat belajar mengembangkan ketrampilan teknis dan sosial yang
sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar beradaptasi,
bersosialisasi dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
2. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs
jejaring sosial ini anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di
seluruh dunia. Meskipun sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui
secara langsung.
3. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar
mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena
mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
4. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja
menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian
saat ada teman mereka berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman
mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
Dampak negatif jejaring sosial :
1. Anak dan remaja menjadi malas belajar
berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasapun menjadi terganggu.
Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya.
2. Situs jejaring sosial akan membuat anak dan
remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan
lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet.
Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata.
3. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan
dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini membuat mereka semakin sulit
untuk membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia
nyata.
4. Situs jejaring sosial adalah lahanyang subur
bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah
seseorang yang baru kita dikenal anak kita di internet menggunakan jati diri
yang sesungguhnya atau tidak.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat kita tarik adalah jejaring sosial memiliki banyak manfaat tetapi tak
bisa dipungkiri jejaring sosial juga memiliki berbagai macam bahaya dan
konsekuensi lainnya seperti banyak siswa dan siswi membuka situs jejaring
sosial pada saat jam pelajaran. Jejaring sosial juga dapat membahayakan
kesehatan manusia terutama mata dan dapat membahayakan tubuh seperti lupa makan
ataupun lainnya. Jejaring sosial juga dapat menyebabkan manusia lupa beribadah
dikarenakan itu kita harus pandai membagi waktu antara dunia maya dan dunia
nyata. Meskipun sudah ada dunia maya jangan hanya terfokus akan dunia maya lihatlah
dunia sekitar dan jangan lupa bersosialisasi. Jangan menganggap diri sempurna
dan populer ketika followers ataupun teman anda di jejaring sosial, jangan
membeda bedakan manusia. Teruslah berjuang untuk menggapai cita-cita.
3.2. Saran
Sebaiknya
para remaja menggunakan jejaring sosial secara konsekuen dan mampu memilah
waktu antara belajar dan membuka situs jejaring sosial agar tidak menyesal.
Sebaiknya diadakan pembinaan sosialisasi terhadap remaja agar nantinya mereka
mengerti bagaimana dampak buruk dari facebook yang secara terus-menerus.
Sehingga nantinya, diharapkan para remaja dapat menyadari dan mengerti
kewajiban atau tugas mereka sebagai pelajar. Orang tua selalu mengawasi,
menasehati, serta mendampingi anaknya mengenali karakteristik layanan teknologi
informasi yang digunakan. Jangan hanya selalu memberikan fasilitas pada anak
tanpa adanya pengawasan. Perhatian orangtua sangat dibutuhkan oleh seorang
anak. Jangan sampai seorang anak terjerumus hanya karena kurangnya
perhatian Sebaiknya pemerintah lebih
serius dalam menyikapi gejala pergeseran sosial yang kemungkinan timbul karena
konten-konten tertentu. Bangunlah kampanye yang lebih intens dan fair tentang
manfaat serta keburukan teknologi informasi agar masyarakat pengguna dapat
memposisikan diri di mana. Jangan selalu menanggapi masalah dengan bertopang
pada asumsi-asumsi kolosal dan teori tertentu.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar